A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah Bab I, yang menyatakan bahwa “proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup, bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”. Siswa sekolah
dasar cenderung cepat merasakan bosan, apalagi ruangan kelasnya tidak ada
hiasan apapun. Pada usia sekolah dasar, siswa tentunya lebih tertarik terhadap
sesuatu yang menyenangkan, baik itu cara penyampaian pelajaran maupun dekorasi
kelas sekolah dasar.Terkadang kita
sebagai guru menemukan dalam keseharian aktifitas pembelajaran beberapa siswa memilih
keluar kelas karena bosan atau karena jenuh. Sudah menjadi kodrat anak lebih
senang dengan sesuatu yang bisa mengasah katerampilan mereka. Kreatifitas
merupakan bagian dari bakat yang terdapat pada seseorang terutama pada anak.
“kemampuan berpikir kreatif dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu
masalah” Utami Munandar (2002:60). Oleh karena itu melalui dekorasi kelas
diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas siswa. Menurut Munif chatif dalam
bukunya sekolahnya manusia “ membangun Sekolah, Hakikatnya adalah
membangun keunggulan sumberdaya manusia”. Hal ini sejalan dengan tujuan
Pendidikan dari bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara bahwa tujuan
pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya
dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodrat anak”. Diharapkan melalui kegiatan ini guru mampu meningkatan kreatif anak didik melalui
dekorasi ruang kelas. Maka penting untuk mengembangkan bakat siswa melalui
kreatifitas mereka.
B.
DESKRIPSI AKSI NYATA
Berdasarkan
rencana yang telah dibuat untuk melakukan aksi nyata yang bertema Meningkatkan
Kreatifitas anak didik melalui dekorasi kelas, maka guru telah Menyusun
perencanaan berupa :
1.
Melakukan sosialisasi dengan siswa,
guru, kepala sekolah dan aparat sekolah lainnya tentang rancangan tersebut.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini guru bisa mendapatkan dukungan dan
kepercayaan dari siswa, guru, kepala sekolah dan aparat sekolah lainnya. Karena
dukungan ini akan sangat membantu untuk mempermudah terwujudnya kelas kreatif
siswa ini.
2.
Bersama siswa membuat
membuat rancangan desain dekorasi kelas. Kelas yang dimaksudkan dapat
memberikan daya Tarik bagi siswa itu sendiri untuk lebih betah di belajar di
dalam kelas. Dekorasi ruang kelas diharapkan mengandung undur kognitif, efektif
dan psikomotorik anak, sehingga memberikan kesan belajar itu “Menyenangkan,
bisa dimana saja dan kapan saja”.
3.
Bersama siswa mulai membuat
kreatifitas untuk dekorasi kelas sesuai dengan hasil rancangan yang telah di
sepakati. Dari kegiatan ini, mulailah guru mengarahkan
untuk mengeluarkan potensi kreatifitas anak didik agar lebih berkembang.
4.
Kegiatan dekorasi ini akan
berlangsung diluar jam pelajaran sehingga mereka tidak tergangu dengan
aktifitas lainnya.
5.
Rancangan/proyek kelas ini akan
terus berkelanjutan, agar kreatifitas anak terus mengalami peningkatan.
C. HASIL
AKSI NYATA
Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I, yang menyatakan
bahwa “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup, bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik”. Berdasarkan
pengalaman yang ada bahwa anak-anak senang sekali turut berpartisifasi aktif dalam membuat kreasi pembelajaran di
dalam ruang kelas mereka.
D. PELAJARAN
YANG DI DAPATKAN
Pada
pelaksanaan tentunya keberhasilan maupun kegagalan bisa saja terjadi misalnya
saja keberhasilan kita dalam meningkatkan kreasitifitas adalah yang paling
banyak menekuni adalah nak/siswa perempuan. Kendala yang terjadi adalah
kecenderungan anak/siswa laki-laki lebih tertarik pada olahraga ketimbang
membuat kreasi akan tetapi tidak semua anak/siswa laki-laki seperti itu.
E.
RENCANA PERBAIKAN KEDEPANNYA
Setiap
rancangan tidak ada yang sempurna, karena dibuat oleh manusia. Untuk itu
krdepannya rancangan ini mengalami perbaikin seiring berkembanganya saman. Anak
akan mengalami perubahan dan pekembangan seiring dengan berkembangnya
lingkungan tempat tinggal mereka (saman).
F.
Belajar
akan lebih bermakna jika kreatifitas mulai diterapkan dalam pembelajaran,
sebagaimana dikemukaan oleh Depoter (Quantum Learning) tentang konsep AMBAK
atau Apa Manfaatnya BAgiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar