REFLEKSI
AKSI NYATA
Judul : “MENINGKATKAN
KREATIFITAS ANAK DIDIK MELALUI PENGELOLAAN
RUANG KELAS”
Nama :
PGP-1-Kab.Polewali Mandar-Rahmayanti Wahid-1.2-Aksi Nyata
A.
LATAR BELAKANG
Kreatifitas merupakan bagian
dari bakat yang terdapat pada seseorang, terutama pada anak. “kemampuan
berpikir kreatif dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah” Utami
Munandar (2002:60).
Pada Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Bab I, yang
menyatakan bahwa “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup, bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Proses pembelajaran selama pandemi
covid 19 pada awalnya adalah pembelajaran yang bersifat kaku dan monoton bagi
siswa. Banyak tugas yang diberikan membuat mereka jenuh dan mengeluh. Hal ini Nampak
dari kurangnya motivasi siswa untuk turut hadir dalam pembelajaran luring yang
dilaksanakan sekali seminggu setiap kelompok belajar. Mereka merindukan untuk
belajar di ruang kelas seperti sebelumnnya. Berdasarkan hal tersebut kami
mengangkat masalah peningkatan kreatifitas
melalui dekorasi kelas. Sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan serta siswa
dapat menumbuhkan bakat mereka serta dapat mengobati kerinduan mereka terhadap
ruang kelas mereka.
B.
DESKRIPSI AKSI NYATA
Pada
pembuatan Rancangan aksinya “Meningkatkan Kreatifitas Anak Didik Melalui Pengelolaan Ruang Kelas” telah dinyatakan bahwa tujuan dari program
ini adalah untuk meningkatkan
kreatifitas anak yang pada akhirnya menuju merdeka. Rancangan dibuat untuk
memulai hal-hal baik yang berpedoman pada tujuan Pendidikan KHD “ menuntun segala kodrat
yang ada pada anak”. Dengan harapan kami melalui aksi nyata ini kami dapat menncapi tujuan yang dihatapkan yakni :
v
Siswa
diharapkan mampu menumbuhkan kreatifitas dan bakat dalam dirinya
v
Siswa
mampu mengeluarkan ide kreatif melalui prakarya yang dibuatnya
v
Siswa
mampu menghargai karya milik teman-temannya.
v
Siswa
mampu merasakan kenyamanan serta senang dalam belajar
C. HASIL NYATA
YANG DILAKUKAN
Rancangan
program ini awal mulanya di buat untuk linimasa 4( empat) minggu akan pada
akhirnya diharapkan program kebaikan ini berlangsung secara berkesinambung
tidak hanya pada saat pelatihan. Setelah
melakukan sosialisasi terhadap kepala sekolah, guru, staf dan siswa di SDN 035 Bussu
untuk melakukan aksi nyata berupa para siswa membuat prakarya untuk menghiasi
dinding kelasnya nanti. Setiap siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk
membuat prakarya dari barang bekas. Pada minggu pertama aksi nyata, kami
membagi siswa dalam beberapa kelompok yakni tiap kelompok terdiri dari 3-4
orang siswa. Setiap kelompok mendapatkan materi ajar matematika berupa mengenal
bagian-bagian lingkaran. Untuk memperkuat
pemahaman siswa terhadap pengenalan
bagian lingkaran, maka kelompok kecil kemudian membuat 3 lingkaran kecil untuk
memperkenalkan bagian lingkaran yang teridir dari busur, tali busur, jari-jari,
diameter, juring dan tembereng. Mereka berdiskusi tentang warna pilihan dan
bentuk ragam hias yang menunjukkan tujuan prakarya mereka. Dibawah bimbingan
guru, prakarya mereka hamper tuntas dalam seminggu yang terdiri dari 6 kelompok
kecil. Selanjutnya siswa membuat secara mandiri rangkaian lingkaran-lingkaran
kecil yang akan menjadi tirai jendela kelas sesuai warna yang telah di sepakati
dalam musyawarah kelompok. Bahan utama yang digunakan pun berasal dari barang
bekas yakni dus bekas. Setelah belajar membuat prakarya, nampak siswa sangat
atusias dalam belajar. Diharapkan setelah belajar siswa semakin termotifasi
untuk semakin meningkatkan kreatifitas mereka.
D. KEGAGALAN
DAN KEBERHASILAN
1.
Kegagalan
Setiap rancangan tidak selamanya
berjalan dengan mudah. Termasuk dalam rancangan kami ini masih banyak tantangan
dan kekurangan yang perlu dibenahi. Tantangan yang pertama, karena ini adalah
awal aksi nyata, tidak semua siswa mampu mengeluarkan kreatifitas dan masih
membutuhkan rangsangan dan dorongan dari sekitarnya. Ada pula di antara siswa
yang belum sepenuhnya menerima materi karena belum hadir sehingga kami belum
mengetahui sejauh mana kreatfitas yang siswa tersebut miliki.
2.
Keberhasilan
Sejauh 2 minggu terakhir, setidaknya
kami melihat bahwa siswa sangat antusias dalam berkreasi sehingga pembelajaran
lebih bermakna. Dengan melihat hasil yang telah dibuat, beberapa siswa
menyelesaikan tugas prakarya mereka dengan hasil yang rapi dan memuaskan. Selebihnya
menyelesaikna tugasnya dengan baik. Untuk selanjutnya siswa akan mengeluarkan
potensi mereka melalui prakarya lainnya.
E.
RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN MASA DEPAN
Rancangan
aksi nyata ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih membutuhkan banyak
masukan. Dan rancangan tidak memerlukan waktu yang sebentar dan senantiasa
berkesinambungan setiap tahunnya, mengingat setiap anak memiliki kreatifitas
dan bakat yang berbeda. Terlebih dalam sebuah kelas terdapat multitalenta yang
belum dikeluarkan sepenuhnya oleh siswa. Melalui beberapa sumber kami berharap akan
ada perbaikan lebih baik lagi seperti
·
siswa
yang belum sempat hadir dapat turut serta menuangkan kreatfitasnya dalam tugas
prakarya, melalui pesan berantai yang disampaikan kepada mereka lewat sms,
telepon dan pesan berantai.
·
siswa
yang belum sepenuhnya berkontribusi mampu mengeluarkan bakatnya dengan terus
mengasah keterampilannya melalui tugas prakarya individu dan kelompok.
·
siswa
dengan potensi bakat yang baik dapat lebih baik lagi dalam meningkatkan
kreatifitasnya dalam prakaraya di buatnya.
·
Sebagai
guru juga harus lebih mengasah potensi kreatifitas diri agar kedepannya mampu
membuat rancangan-rancangan kreatifitas untuk bisa dibagikan ke siswa.
F.
DOKUMENTASI
a.
Sebelum ikut PGP
b.
Setelah
merancang Aksi Nyata di PGP
( Melakukan sosialisai program ke
siswa)
c.
Melakukan
Aksi Nyata
Polewali
Mandar, 13 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar